Oleh : TITIK TAUFIKUROHMAH (Peneliti NGC, Alumni S3 UNAIR, Dosen UNESA)
Emas sebagai antiaging
secara faktual telah digunakan nenek moyang dalam bentuk “susuk emas”, yang
terbukti tidak toksik dan tidak menimbulkan gangguan metabolisme tubuh,
mengencangkan kulit dan menyebabkan awet muda (Taufikurohmah,
et al., 2011). Implan
emas digunakan selama puluhan tahun tertanam di dalam jaringan kulit dan tidak
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan kulit (Whitehouse,
2008).
Efek logam emas telah diuji dapat meningkatkan
kandungan kolagen 50% yaitu dengan peningkatan proliferasi sel dan proses
sintesis kolagen oleh sel fibroblas. Emas tidak beracun sebagaimana logam berat
lain yaitu merkuri, cadmium dan timbal. Logam-logam berat tersebut beracun dan
menurunkan kuantitas kolagen (Ronald, et al., 1983).
Aktivitas antiaging
vitamin C dan vitamin E melalui mekanisme peredaman
radikal bebas atau sebagai senyawa antioksidan, sedangkan hormon, serum dan
kolagen berfungsi meningkatkan kuantitas kolagen melalui mekanisme biokatalitik
pada sintesis kolagen. Vitamin C selain mampu meredam radikal bebas juga
meningkatkan biosintesis kolagen. Vitamin C hanya meningkatkan biosintesis
kolagen akan tetapi tidak meningkatan biosintesis protein yang lain.
Vitamin C juga dilaporkan beraktivitas sebagai kofaktor
pembentukan kolagen (Sharma, et al., 2008). Vitamin C juga
meningkatkan jumlah sel fibroblas sebagai salah satu sel yang mensekresikan
kolagen (Jane, et al., 2007). Namun demikian
senyawa-senyawa antiaging jenis
antioksidan memiliki kelemahan yaitu mudah teroksidasi dan tidak aktif lagi.
Nanogold mampu melakukan aktivitas antiaging sebagaimana
antiaging konvensional tersebut di atas. Bahkan nanogold mampu menggantikan aktivitas antiaging yang dilakukan
seluruh antiaging tersebut sekaligus dengan aktivitas lebih besar dan lebih lama
karena tidak mudah rusak. Terbukti dari hasil penelitian nanogold dapat meredam radikal bebas buatan DPPH dengan aktivitas
yang lebih besar dari vitamin C pada konsentrasi yang sama. Terbukti pula bahwa
nanogold meningkatkan aktivitas
proliferasi sel fibroblas sebagai penghasil kolagen yang ditunjukkan secara
kuantitatif dengan peningkatan jumlah sel. Nanogold
juga meningkatkan kuantitas kolagen yang dinyatakan sebagai persen luas
area. Nanogold juga memiliki aktivitas tabir surya karena memiliki serapan
pada wilayah UV energi tinggi (λ 200nm) yang belum dimiliki oleh senyawa tabir
surya konvensional OPMS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar